Strategi Kaum Pagan Menuju The NewWorld Order (Bag-2)

Sejarah dunia mencatat bahwa Dinasti Rotschild
merupakan dinasti paling terkemuka diEropa
di abadpertengahan. Sir Meyer Amschel Rotschild
merupakan sesepuh dinasti ini yang juga disebut
sebagai Rotschild I. Keluarga Yahudi ini tinggal
di sebuah rumah besar di pojok Judenstrasse (Jalan Yahudi)
di Bavaria (sekarang Jerman). Kuat dugaan, Rotschild I
merupaka pewaris kelompok Templar  yang dibasmi dari
seluruh Eropa oleh Paus ClementIV dan Raja Perancis,
King Philip le Bel, ditahun 1307. Pada 1314, Grandmaster
terakhir Templar bernama Jaques de Molay dibakar
hidup-hidup hingga menemui ajal.
Saat dibasmi, Templar banyak yang
menyelamatkan diri ke Skotlandia, satu-
satunya wilayah di Eropa yang tengah
diekskomunikasikan dari Gereja. Namun
Skotlandia bukan satu-satunya tempat
persembunyian Templar. Para Templar yang
dikenal sebagai jago-jago perang dan juga
intelijen di abad pertengahan ini juga banyak
yang menyusup di sejumlah wilayah Eropa.
Mereka yang bersembunyi di Portugis,
Spanyol, dan Itali, menanggalkan jubah
Templarnya dan mengganti nama menjadi
Knight of Christ. Yang di Malta menjadi
Knights of Rhodes atau Knights of Malta. Ada
pula yang lari bersembunyi di Bavaria dan
menjelma menjadi Knights of Teutonik.
Penangkapan dan pengadilan atas Templar di
Bavaria dilakukan dengan penuh sandiwara
dan tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati.
Sebab itu organisasi ini masih eksis selama
berabad-abad di Bavaria—dan juga secara
klandestin di Eropa—dan menemukan tokoh
baru di wilayah baru ini, seorang Yahudi
paganism kaya raya dan dekat dengan
praktek-praktek klenik dan okultisme seperti
halnya Templar, bernama Meyer Amschell
Rotschild. Ada anggapan juga bahwa
sesungguhnya Rotschild I ini malah seorang
tokoh Templar Klandestin sejak awalnya.
Di tahun 1773, Rotschild I mengundang
12 keluargaYahudi terkemuka dunia untuk
berkumpul dikediamannya. Dalam pertemuan
tersebut, Rotschild I mengeluarkan dan membacakan
25 butir
strategi penguasaan dunia yang di dalam
Kongres Zionis Internasional I di Basel Swiss
(1897) disahkan menjadi agenda gerakan
Zionis Internasional dengan nama Protocolat
of Zions.
Selain itu, Rotschild juga memanggil dan
memperkenalkan seorang Yahudi dari
Ingolstadt, Bavaria, anak dari seorang Rabi
Yahudi yang menyembunyikan keyahudiannya
dan mengaku sebagai seorang Yesuit Katolik
bernama Adam Weishaupt. Orang ini tertarik
pada pemikiran-pemikiran ajaran sesat Dinasti
Kerajaan Perancis terakhir, yang dalam The
Holy Blood Holy Grail (1982) disebut
sebagai Dinasti Merovingian.
Awalnya, Rotschild menugaskan Weishaupt
untuk memimpin Coven of Golden Dawn
(Fajar Keemasan), sebuah sekte mistik pribadi
keluarga Rotschild yang masih aktif sampai
dengan hari ini. Kemudian, di dalam
pertemuan tersebut, Rotschild menunjuk
Weishaupt untuk membentuk dan memimpin
sebuah sekte mistik kuno Bavaria bernama
Illuminati (Yang Tercerahkan, kaum gnostis
sendiri menyebut Maria Magdalena sebagai
The Illuminatrix). Illuminati merupakan sekte
Luciferian (iblis) yang memiliki arti Sang
Pembawa Cahaya.
Di dalam struktur keanggotaan Illuminati,
lapisan tertinggi berada dalam kelompok
Areopagites atau Tribunal yang memegang
kendali atas sekte. Mereka inilah yang berhak
hadir dalam pertemuan-pertemuan rahasia.
Nesta Helen Webster dalam World
Revolution: The Plot Against Civilisation
(1921) menyebut bahwa keahlian Illuminati
adalah dalam seni menipu dan memanipulasi,
yang memanjakan dan menggerakan mimpi-
mimpi orang-orang lugu dan memprovokasi
serta mengarahkan mimpi-mimpi orang
fanatic dengan memuji-muji dan mendongkrak
keangkuhan serta kesomboingan
intelektualitas mereka. Illuminati
mempermainkan ketidakseimbangan otak
manusia, dengan mendorong ambisi dan nafsu
kekuasaan serta memandang rendah
idealisme dan nilai-nilai luhur. Syahwat
kekuasaan merupakan mainan utama dari
Illuminati sejak dulu hingga millennium ketiga
ini. Siapa pun yang terpengaruh akan
provokasinya, secara sadar atau tidak, telah
menjadi pelayan bagi kelompok pemuja setan
ini.
Webster menegaskan, “Tujuan utama
Illuminati adalah untuk kekuasaan dan
kekayaan. Mereka memiliki tujuan untuk
menguasai seluruh dunia dan seluruh
umat manusia dengan jalan
menghancurkan pemerintahan yang
religius maupun yang sekuler. Illuminati
akan bertahta dalam satu tatanan dunia
yang sama sekali baru yang dinamakan
sebagai The New World Order .”
Guna menuju penguasaan dunia, Illuminati
mempergunakan semboyan “ Tujuan
Menghalalkan Cara”. Walau demikian, ada
dua senjata utama mereka untuk
mempengaruhi atau menundukkan sasaran,
terutama politikus, pejabat militer, dan juga
para penguasa, termsuk anggota legislatif.
Yakni dengan uang dan seks.
Dalam tulisan ketiga akan dipaparkan kisah
penyatuan sekte Illuminati dengan gerakan
Freemasonry, keduanya gerakan Yahudi
paganis, dan juga kisah tentang Baron Franz
Friedrich Knigge yang pada tahun 1780
direkrut menjadi anggota dan sikap Comte de
Virieu yang keluar dari sekte tersebut.

(rd/bersambung)